Blog dari Daniel Aquaries Pratama
Skenario Film
Skenario adalah kerangka tulisan yang terdiri ide dan gagasan, ruang dan waktu, tokoh, aksi, dialog, alur cerita. Skenario inilah yang akan menjadi acuan para kru pembuatan film. Namun sebelum membuat skenario, yang pertama harus dilakukan adalah menentukan genre film. Karena film memiliki berbagai macam genre seperti : Drama, Action, Komedi, dan lainnya. Untuk membuat skenario perlu diperhatikan hal hal berikut ini.
1. Ide pokok atau premis adalah pesan atau kesimpulan film yang ingin disampaikan pembuat film kepada para penonton.
2. Logline merupakan rumusan kalimat tentang siapa? Apa keinginan karakter? Dan apa hambatan untuk mencapai tujuan itu? Oleh karena itu Logline adalah inti dari sebuah cerita.
3. Selanjutnya adalah menentukan latar. Latar adalah tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar memiliki makna sosiologis seperti : agama, adat, teknologi, dan lainnya. Latar tidak selalu mengacu pada tempat dan waktu realistis tapi juga bisa jadi imaginer seperti genre film fiksi ilmiah.
4. Penokohan adalah upaya menampilkan gambaran watak tokoh dalam cerita yang terdiri dari Protagonis dan Antagonis. Kedudukan antara tokoh itulah yang terpenting dalam cerita.
5. Basic Story adalah garis besar dalam sebuah cerita. Di dalam basic story terdapat latar, pengenalan tokoh, permasalahan yang dihadapi, hambatan yang dihadapi, dan berhasil atau tidaknya menyelesaikan permasalahan.
6. Plot atau alur cerita adalah peristiwa peristiwa yang disusun sedemikian rupa untuk mencapai efek tertentu bagi penonton. Plot dibedakan menjadi 2 yaitu : Linear dan Non Linear. Plot Linear disusun berdasarkan waktu. Sedangkan Plot Non Linear disusun tidak berdasarkan waktu.
7. Sinopsis adalah rangkuman rangkaian kejadian atau adegan yang dibutuhkan dalam film. Sinopsis ini merupakan pengembangan dari basic story.
8. Treatment adalah kerangka skenario dimana sinopsis dikembangkan menjadi penjelasan yang lebih detail. Dalam treatment sudah ada deskripsi tempat dan tempat berlangsungnya adegan karakter, aksi, garis besar dialog dan terkadang sudah dimasukkan sudut pengambilan gambar. Dalam pembuatan treatment inilah harus ada penguasaan tentang struktur dramatik. Struktur dramatik inilah yang terdiri atas susunan aksi aksi yang membangun keseluruhan film.
Ada struktur dramatik kalasik yang biasa digunakan terdiri dari tiga babak yaitu awal, tengah dan akhir. Bagian awal adalah bagian pengenalan tokoh dan dalam pengenalan yang tidak terlalu lama akan membuat struktur dramatik lebih baik. Setelah babak awal selesai ada istilah turning point atau babak peralihan yang mana peralihan dari babak awal ke babak tengah. Turning point awal adalah babak peralihan yang membawa penonton ke awal permasalahan dalam film. Kemudian masuk ke bababk dua (tengah), bagian ini tokoh melakukan aksi untuk menyelesaikan permasalahan. Di babak kedua ini akan lebih baik jika ada permainan emosi penonton. Di bagian babak kedua ini akan terus menerus muncul permasalahan dan ketika menjelang babak akhir maka akan muncul permasalahan yang baru yang mana seolah olah tokoh akan menyelesaikan permasalahan tetapi justru muncul masalah yang lebih besar lagi, disitulah muncul turning point 2. Setelah itu masuk ke babak tiga (akhir), babak ketiga ini terjadi setelah klimaks. Klimaks adalah puncak permasalahan cerita yang mana terjawab keraguan penonton tentang keberhasilan tokoh menyelesaikan masalah. Setelah terjadi klimaks makan akan diikuti antiklimaks yang mana menurunnya nilai dramatik dalam cerita. Klimaks diletakkan sesaat sebelum film berakhir, karena pada dasarnya cerita selesai saat menginjak bagian klimaks. Oleh karena itu lebih baik antiklimaks tidak berlama lama.
Setelah semua bagian tersebut diperhatikan maka langkah selanjutnya adalah mengetik skenario menjadi naskah. Ada banyak peraturan yang harus dipatuhi dalam mengetuknya seperti harus menggunakan kertas Kwarto A4, margin masing masing satu inchi, menggunakan ukuran tulisan sekitar 12 point, dan lain sebagainya. Dalam satu halaman skenario film biasanya menggambarkan 1 menit film. Maka jika akan membuat film berdurasi 90 menit makan akan membuat 90 halaman skenario. Per halaman dalam skenario dinamakan scene. Scene adalah sebuah adegan yang terjadi dalam lokasi dan waktu yang sama. Scene bisa terdiri dari satu shoot atau lebih dengan angle yang berbeda. Apabila berubah tempat dan berubah waktu maka berubah pula scene nya sehingga diawali dengan penomoran halaman baru. Rangkaian dari scene inilah yang nanti akan membentuk sequence yang menggambarkan adegan utuh.
Seorang penulis skenario tidak perlu menuliskan istilah teknis pengambilan gambar namun demikian memiliki pemikiran yang filmis akan mendorong seorang penulis untuk menuliskan deskripsi yang menggambarkan shoot.
Bagaimana sahabat, itu merupakan penjelasan mengenai pembuatan skenario film. Bila masih kurang jelas bisa lihat video pembelajaran di bawah ini. 👇👇
Link : https://youtu.be/uL7xqE-0xHw
Demikian isi dari blog saya, terima kasih sudah mengunjungi. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar