Langsung ke konten utama

Retail, E-commerce, and Mobile Commerce Technology (SI - Ch 6)

 


A) Retailing Technology

Ini tentang bagaimana teknologi mengubah cara toko ritel berinteraksi dengan pelanggan. Konsepnya adalah dengan Omni-Channel. Omni-channel adalah integrasi dari semua saluran penjualan itu untuk menciptakan satu pengalaman pelanggan yang mulus dan terpadu. Contohnya, saat kita melihat sebuah produk seperti sepatu di aplikasi mobile, lalu kita mengecek stoknya di toko itu melalui aplikasi yang sama juga. Atau kita datang ke toko, mencoba sepatunya, kemudian membayarnya di kasir. Atau, bisa juga memesan lewat aplikasi untuk dikirimkan dari toko (click-and-collect), atau bahkan mengembalikan barang yang dibeli online. Semua saluran tersebut yaitu: aplikasi, website, toko fisik bekerja sama dengan mulus.

Prinsip ini mengubah kebiasaan orang-orang yang belanja karena menghilangkan batasan antara belanja online dan offline. Orang-orang atau konsumen mendapatkan fleksibilitas, kenyamanan, dan pengalaman yang lebih personal, sementara ritel mendapatkan data yang lebih banyak tentang perilaku konsumen.


B) Business to Consumer (B2C) E-commerce

Perusahaan menjual produk atau jasa langsung ke konsumen individu melalui internet. Contohnya seperti saat Anda belanja di Tokopedia, Shopee, atau Blibli. Meskipun terlihat mudah, bisnis B2C online menghadapi banyak tantangan. Berikut tantangan tantangan yang dihadapi oleh B2C:

1. Membangun Kepercayaan dan Keamanan: Meyakinkan pelanggan bahwa data pribadi dan transaksi pembayaran mereka aman dari peretas.

2. Manajemen Logistik dan Rantai Pasok: Mengirim barang dengan cepat, murah, dan tanpa kerusakan adalah tantangan besar. Proses pengembalian barang (return) juga harus mudah bagi konsumen.

3. Persaingan yang Ketat: Siapa saja bisa membuat toko online. Akibatnya, biaya untuk iklan digital (customer acquisition cost) menjadi sangat mahal untuk bisa tampil menonjol.

4. Menghadapi Cart Abandonment: Banyak sekali pelanggan yang memasukkan barang ke keranjang belanja tapi tidak pernah menyelesaikan pembayaran. Mencari tahu penyebabnya dan mengatasinya adalah tantangan besar.

5. Memberikan Pengalaman Personal: Konsumen online berharap mendapatkan rekomendasi produk yang relevan dan pengalaman belanja yang disesuaikan untuk mereka, layaknya dilayani oleh pramuniaga di toko fisik.


C) Business to Business (B2B) E-commerce & E-procurement

Sedikit berbeda dengan B2C, B2B E-commerce adalah transaksi online antar perusahaan. Misalnya, pabrik garmen membeli kain dalam jumlah besar dari pemasok tekstil melalui sebuah portal online. Ibaratnya dari perusahaan ke perusahaan juga jadi proses pembelian harus lebih efisien, transparan, dan hemat biaya. Oleh karena itu diperlukan E-Procurement. 

E-Procurement adalah proses pembelian barang dan jasa oleh perusahaan yang dilakukan secara elektronik. Melalui perdagangan ini B2B juga difasilitasi oleh E-business melalui berbagai cara yaitu sebagai berikut;

1. Private Industrial Networks: Sebuah perusahaan besar (misal, Astra) membuat portal khusus untuk para pemasoknya agar bisa mengelola pesanan dan inventaris secara online.

2. Net Marketplaces (e-distributor): Platform online yang mempertemukan banyak pembeli dan penjual dari industri yang sama, seperti pasar grosir digital. Contohnya adalah Ralali atau Indotrading di Indonesia.

3. Electronic Data Interchange (EDI): Sistem standar yang memungkinkan komputer antar perusahaan untuk "berbicara" satu sama lain dan bertukar dokumen bisnis (seperti faktur atau pesanan pembelian) secara otomatis tanpa campur tangan manusia.


D) Mobile Commerce

M-commerce adalah bagian dari e-commerce, dimana semua aktivitas jual beli dilakukan melalui perangkat mobile seperti smartphone atau tablet. Ini bukan hanya tentang website yang bisa dibuka di HP, tapi tentang ekosistem yang dibangun di sekitar perangkat mobile. Dengan ini teknologi mobile menciptakan peluang bisnis baru yang luar biasa yaitu sebagai berikut:

1. Layanan Berbasis Lokasi: contohnya adalah Gojek dan Grab. Aplikasi mereka menggunakan GPS di ponsel kita untuk menghubungkan kita dengan pengemudi terdekat.

2. Aplikasi Ekonomi: Munculnya model bisnis yang sepenuhnya bergantung pada aplikasi, mulai dari pesan-antar makanan, pembayaran digital, hingga layanan streaming.

3. Augmented Reality (AR): Beberapa aplikasi ritel memungkinkan kita untuk "mencoba" produk secara virtual. Misalnya, aplikasi IKEA memungkinkan kita untuk dapat melihat bagaimana tampilan sebuah perabotan jika diletakkan di kamar menggunakan kamera ponsel.


E) Mobile Transactions and Financial Services

Ini adalah bagian dari Mobile-Commerce yang lebih fokus pada aktivitas pembayaran dan layanan keuangan melalui perangkat mobile. Metode pembayaran mobile seperti: QRIS, GoPay, OVO, ShopeePay memberikan manfaat signifikan bagi konsumen dan penjual.

1. Manfaat bagi Konsumen:

Praktis & Cepat: Tidak perlu membawa uang tunai atau banyak kartu. Cukup pindai QR code.

Aman: Sering kali dilindungi oleh biometrik (sidik jari/wajah) yang lebih aman daripada PIN.

Mudah Melacak Pengeluaran: Riwayat transaksi tercatat rapi di aplikasi.


2. Manfaat bagi Penjual (Retailer):

Proses Checkout Lebih Cepat: Mengurangi antrean di kasir.

Mengurangi Risiko Uang Palsu: Transaksi sepenuhnya digital.

Integrasi dengan Program Loyalitas: Sangat mudah untuk menggabungkan pembayaran dengan sistem poin atau cashback.

Data Perilaku Pelanggan: Memberikan wawasan berharga tentang apa dan kapan pelanggan berbelanja, yang bisa digunakan untuk strategi pemasaran.















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategic Technology and Enterprise Systems (SI - Ch 8)

  A) Enterprise Systems      Perpindahan dari sistem lama yang terpisah-pisah ( legacy systems ) ke sistem yang terintegrasi.  Enterprise Systems , yaitu sistem pusat yang memastikan semua data di perusahaan sinkron. Terdapat 3 hal paling utama: 1. ERP: Mengurus urusan dalam (internal). 2. SCM: Mengurus urusan barang masuk dan logistik. 3. CRM: Mengurus urusan pelanggan. Dukungan atau support terdapat 3 faktor utama yaitu: 1. level Eksekutif 2. level Manajerial 3. level Operasional - Executive Support - Strategic Level 1. Dashboard strategis untuk eksekutif 2. Analisis performa perusahaan & KPI 3. Data lintas departemen real-time 4. Mendukung keputusan jangka panjang - Managerial Support - Middle Management 1. Perencanaan & pengendalian operasional 2. Management Information System (MIS) 3. Decision Support System (DSS) 4. Koordinasi departemen lebih efisien - Operational Support - Daily Transaction 1. Transaction Processing System atau Otoma...

Data Management Big Data Analytics and Records Management - (SI Ch 2)

A) Data Management Systems 1. Database Database adalah sekumpulan data yang disimpan di komputer atau server yang berisi tipe data dan informasi yang biasanya digunakan dalam sebuah sistem. Contoh: - My SQL - PostgreSQL - SQLite - Mongo DB 2. Data Warehouse Data Warehouse adalah sistem penyimpanan data yang dirancang untuk mengorganisasikan dan menganalisa data dari berbagai sumber di dalam suatu organisasi. Contoh: - Amazon Redshift - Microsoft Azure Data Warehouse - Google Big Query  - Snowflake 3. Jenis - Jenis Arsitektur Database a. Centralized Database Architecture Arsitektur database yang memungkinkan penyimpanan dan pengelolaan data secara terorganisir dan terstruktur pada satu lokasi. Satu lokasi itu biasanya di komputer mainframe, atau CPU Server. Keunggulan: - Memudahkan pengelolaan dan pemeliharaan karena data disimpan dalam satu sistem. - Integritas datanya tinggi. - Redudansi data yang rendah. - Keamanan data yang lebih baik. Kekurangan: - Proses data yang lama dan ku...

Data Governance And IT Architecture Support - (SI Ch 1)

===For Your Information=== Data => Informasi => Pengetahuan/Knowledge -  Data  adalah sekumpulan fakta, simbol, angka, kata, atau gambar yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu. -  Informasi  adalah sekumpulan data yang telah diolah sehingga memiliki makna atau nilai. -   Pengetahuan/Knowledge  adalah informasi atau wawasan yang dimiliki seseorang tentang suatu hal, yang diperoleh melalui belajar, berpikir, mengamati, atau berinteraksi dengan dunia. A) Information Management Kenapa informasi perlu dimanajemen dengan baik di sisi bisnis? 1. Karena keberhasilan atau kegagalan dari sebagian besar bisnis itu bergantung pada kualitas data yang dimiliki mereka. Apabila kualitas data yang baik dan dikelola dengan baik pula maka pastinya akan menjadi jalan keberhasilan untuk bisnis tersebut. Tapi bisnis bisa saja mengalami kegagalan bila tidak bisa mengelola data dengan benar. 2. Informasi bisnis seringkali tersebar di banyak sistem yang terpi...