Hutan

Kemana perginya para pohon


Indahnya pemandangan hutan yang rimba, dengan suara gemercik air sungai yang menambah keramaian.

Di hutan terdapat berbagai macam pohon seperti: pohon jati, pohon pinus, pohon damar, pohon cemara, dan sebagainya.

Banyak pohon, dengan udara yang segar menambah kesejukan. Di sertakan hembusan angin yang kencang membuat pepohonan menari-nari. Sangat indahlah pemandangan saat siang 🌁, ataupun saat malam 🌇.

"Hay teman teman," sapa pohon jati
"Halo jati," jawab para pohon serentak
"Wah, pagi hari ini sejuk ya," ungkap pohon jati
"Iya, hari ini sejukdi tambah indahnya matahari terbit," jawab si pohon pinus

"Aku merasakan ketenangan dan kenyamanan saat hari ini," ungkap pohon damar

"Kita merasakan juga," jawab para pohon serentak.

Para pohon bahagia menyambut hari pagi. Semuanya akrab baik para pohon maupun dengan ekosistem sekitar.

"Wah, andai saja aku bisa berjalan, aku hendak mengelilingi hutan ini," andaikan sang pohon cemara

"Hahaha, tapi tidak akan bisa, akar kita menyatu di tanah, kita tidak bisa jalan ataupun beranjak dari tempat kita," jawab pohon pinus

"Iya, meskipun kita tidak bisa jalan, tetapi kita adalah makhluk hidup yang paling berjasa bagi makhluk hidup lainnya. Karena kita dapat menghasilkan oksigen bagi mereka semua," ungkap pohon damar

"Betul itu, kita pohon, kita menyatu dengan bumi🌏," tambah si pohon jati

"Jati, kenapa saat musim panas kamu menggugurkan daunmu, padahal daunkan dapat menghasilkan oksigen dan makananmu?" Tanya si pohon pinus

"Iya, kenapa jati?" Ditambah dengan pohon yang lain

"Ohh, sebenarnya justru aku gugurkan agar tidak menghasilkan makanan." Jawab pohon jati

"Lha kenapa?" Tanya semua pohon (kecuali pohon jati)

"Daunkan berfungsi untuk melakukan fotosintesis, jika saat musim kemarau maka daun berfotosintesis dengan cepat dan memperkuat penguapan. Nah, agar penguapan yang terjadi berkurang aku harus menggugurkannya." Jawab pohon jati

"Apakah kau tidak rugi mengugurkan daunmu?" Tanya pohon cemara

"Jelas tidak, itu aku lakukan agar penguapan tidak bertambah. Apabila penguapan  bertambah maka aku bisa mati kekeringan." Jawab pohon jati

"Ohhh," kata semua pohon (kecuali pohon jati)

Tidak lama kemudian angin datang dengan sangat kencang dan meninggalkan daun pohon lain yang terpotong.

"Ehh itu daunnya kenapa nggak ikut terbang dengan angin?" Tanya pohon damar

"Anginnya sudah berhenti bro," jawab si daun

"Wah jadi daun bisa bicara seperti kita juga?" Tanya semua pohon sambil terkejut

"Iya dong, masa nggak bisa," jawab si daun

"Jadi selama ini para daun tertidur? Hai para daun bangun!!!!" Perintah pohon pinus

Akhirnya pun semua daun terbangun

"Kenapa kau bangunkan aku?" Tanya para daun

"Maaf hanya mengetes." Jawab pohon pinus

"Ya udah kami mau lanjut kerja dulu, jangan ganggu kami!" Perintah para daun

"Baiklah," jawab semua pohon

"Hai para pohon tolong di perhatikan, aku kesini membawa berita buruk untuk kalian." Perintah daun yang terbawa angin tadi

"Berita buruk apa?" Tanya pohon jati

"Sebenarnya aku tidak terpotong lalu terbawa angin begitu saja, tetapi pohonku telah di tebang oleh manusia, tidak lama lagi mereka akan datang kesini dan menebang kalian." Berita dari daun

"Aduh gawat ini, kita akan ditebang!!!" Gelisah pohon cemara

"Padahal kita telah berjasa pada mereka, kenapa mereka ingin menebang kami?" Tanya pohon damar

"Biasanya para manusia menebang hutan secara liar untuk dua tujuan. Yang pertama untuk mendapatkan hasil kayu kalian, dan/atau ingin memanfaatkan lahan ini." Jawab si daun

"Aduh kenapa para manusia tega melakukan hal sekejam itu pada kami. Kami tidak pernah melakukan kejahatan pada mereka." Ungkap si pohon Pinus dan jati

Para pohon gelisah karena mereka akan di tebang oleh manusia. Lalu mereka pun berdoa kepada sang Pencipta untuk membalaskan perbuatan manusia pada mereka. 

Tidak lama kemudian manusia datang membawa kapak untuk menebang pohon.


Setalah di tebang kondisi hutan seperti ini











Karena para pohon di hutan di tebang akhirnya turunlah hujan yang lebat di daerah pekarangan hutan yang telah gundul.


Hujan deras menyebabkan tanah longsor dan tanah yang longsor menimbun perumahan orang. Tamat



Tanah yang subur
Kini telah kubur
Tidak ada yang tersisa
Selain nasi menjadi bubur


"Inilah alkisah hutan
Yang diakhiri dengan tumbangnya
Para pohon." Tamat.



Mari kita menjaga hutan kita. Hutan adalah paru-paru dunia. Hutan yang memberi dan menghasilkan berbagai kebutuhan. Maka layak kita jaga dan lestarikan. 


🏕️🏕️...Terima Kasih...🏕️🏕️

0 komentar:

Posting Komentar

More

Whats Hot